"Tak perlu berlebihan. Yang pertengahan saja. Yang sederhana saja"

Selasa, 02 Agustus 2016

Antara Kesultanan Buton, Bone, dan Gowa-Tallo (2)

Agustus 02, 2016 Posted by Salam Fadillah Alzah , , , , , , No comments
Ini tentang harga diri & tanggung jawabnya sebagai pemimpin rakyatnya lepas dari penindasan. Berangkatlah La Tenritatta ke tanah leluhurnya, bersama para pembesar yg bergelar Andi Bau & pengikutnya, mencari suaka utk tetap bertahan hidup di Kesultanan Buton. Konon, salah satu versi cerita asal muasal kata Baubau diambil dari kata Andi Bau, gelar bangsawan Bone yg mendiami wilayah luar Benteng Wolio.

Arung Palakka kagum melihat benteng yang brdiri megah, lebih megah & kokoh dari Fort Rotterdam Kerajaan Gowa.

Pertahanan yg terdiri dr “Matana Sorumba”, “Batara”, Benteng Wolio, hingga masjid cukup kuat untuk membendung berbagai jenis serangan dari luar. Berdiamlah Sang Raja Bone di dalam wilayah kesultanan hingga 3 tahun lamanya.

Kenapa Kesultanan Buton harus melindungi Arung Palakka?

Yusran Darmawan bertutur;

“Bagi masyarakat Buton, Arung Palakka bukanlah org lain. Silsilah yang disimpan banyak warga setempat menyebutkan dirinya adalah seorang saudara yg sedekat urat leher. Disini, ia lebih dikenal sbg La Tondu, keturunan langsung La Kabaura yg merupakan satu dari empat anak La Maindo, Raja Batauga. Dr garis keturunan La Kabaura, terdapat nama Sabandara i Bone, yg kemudian menurunkan La Tenritatta atau Arung Palakka.”

Beliau menuturkan, diambil dari budayawan lokal La Ode Syarif Makmun bahwa La Kabaura atau Andi Bauru datang ke Bone tahun 1582 sebagai duta utusan Sultan Buton Murhum Kaimuddin yang diminta oleh Raja Bone La Tendari Bongkangnge. Dalam kunjungan itu, La Kabaura menikah dengan Putri Raja Bone La Tendari Bongkangnge yang bernama Wetendari Siang dan dari pernikahan tersebut lahirlah La Pottobune’ Arung Tana Tengnga yang menjadi Raja Soppeng. Selanjutnya La Pottobune’ menikah dengan Putri Sultan Adam Matinro’e Bantaeng yang bernama Wetenri Sui (Suri), dan lahirlah Arung Palakka."

Memberi suaka bukan berarti tanpa resiko. Ketika Kerajaan Gowa tahu Arung Palakka berada di Buton, dikirimlah Bontomarannu beserta ribuan pasukan untuk menyerang. Pecahlah peperangan. Sayangnya, Gowa yg sedang dalam kondisi lemah tak mampu memenangkan peperangan.

~Alza Maligana

------------
Sumber:
1) www.timur-angin.com
2) "Silsilah Kekerabatan Raja-raja Sulawesi Selatan dan Barat" oleh Rasyid Al Ab

0 komentar:

Posting Komentar