"Tak perlu berlebihan. Yang pertengahan saja. Yang sederhana saja"

Jumat, 07 Juli 2017

Social and Economic Impact of Indofood

Juli 07, 2017 Posted by Salam Fadillah Alzah , , , , 1 comment
Profil Indofood

Indofood adalah sebuah perusahaan yang pertama kali berdiri di tahun 1900 dan bergerak dibidang makanan ringan melalui perusahaan patungan dengan Pritolay Netherlands Holding BV, perusahaan afiliasi PepsiCo Inc. (Annual Report; 2016) Perlahan tapi pasti, Indofood berubah menjadi perusahaan raksasa dengan unit-unit bisnisnya, yaitu Consumer Brand Product, Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi (Indofood.com ; 2016). Masing-masing bertanggung jawab dalam mata rantai produksi perusahaan.





Visi Indofood adalah Perusahaan Total Food Solutions, dengan misi memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan, senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan teknologi kami, memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan, dan meningkatkan stakeholders value secara berkesinambungan. (indofood.com; 2016). Jika dicermati, visi dan misi Indofood saling terintegrasi dan berkelanjutan. Dalam ranah Corporate Citizenship, tingkatan pertama, yakni kokoh secara ekonomi telah berhasil ditetapkan dan dibuktikan oleh Indofood. Adapun pada tingkat legal dan etis, penulis akan jelas pada bagian selanjutnya.

Kepedulian Terhadap Lingkungan

Lingkungan adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia yang harus dijaga oleh generasi masa kini agar dapat dimanfaatkan oleh generasi-generasi selanjutnya. Namun, adanya tukar menukar kebutuhan antara satu individu dengan individu lain atau antar satu kelompok dengan kelompok yang lain dibeberapa kondisi memaksa lahirnya dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan jika tidak dikontrol dengan baik, bertanggung jawab, dan berkesinambungan.


Eksternalitas akan selalu ada dalam tukar menukar kebutuhan

Private sector adalah sektor yang paling banyak memanfaatkan lingkungan untuk pencapaian profit. Jika tidak diatur sedemikian rupa oleh pemerintah dan tidak mendapatkan tekanan dari masyarakat, eksternalitas negatif yang dihasilkan private sector tidak dapat dikendalikan. Dunia internasional kemudian menyadari hal tersebut lalu dibuatlah berbagai standar untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Di Indonesia, Indofood adalah salah satu bisnis yang sangat besar, menguasai hulu hingga hilir bisnis, serta menjadi bisnis yang terkuat dibidangnya. Indofood memiliki grup bisnis yang terdiri dari Bogasari, Indoagri, Produk Konsumen Bermerek, dan Distribusi.

Sebagai salah satu raksasa bisnis di Indonesia, apa saja yang dilakukan Indofood dalam menjaga lingkungan? Indofood telah memiliki manajemen lingkungan yang berkelanjutan. Manajemen lingkungan tersebut diantaranya adalah praktik perkebunan yang berkelanjutan. Indofood berusaha mengurangi pemakaian paraquat secara bertahap, mencari bahan herbisida alternative dan mengambil manfaat dari produk-produk yang mengandung potassium tinggi untuk menggantikan pupuk kimia.

Indofood juga berkontribusi pada lingkungan dengan penanaman pohon yang berkesinambungan dengan bekerja sama dengan WWF (World Wildlife Fund) Indonesia menanam 4000 pohon untuk membantu menyelamatkan daerah aliran sungai yang kritis di daerah Brantas.

Tak hanya itu, Indofood, secara khusus Bogasari, menerapkan penggunaan kemasan yang ramah lingkungan dengan menerapan penggunaan polypropylene degreable 25 kg yang dapat didaur ulang.

Indofood dan grup bisnisnya telah berusaha memperhatikan lingkungan. Keseriusan Indofood dalam memperhatikan lingkungan terbukti dengan sertifikasi yang didapatkan, yaitu:

  1. ISO 14001:2004;
  2. SMK3 (Occupational Health and Safety Management);
  3. HACCP ISO 22000:2005 ;
  4. OHSAS 18001:2007 ;
  5. ISO 17025:2008 ;
  6. SNI;
  7. Halal;
  8. GMP (Good Manufacturing);
  9. ISO 9001:2008 ;
  10. Proper (Performance Rating in Relation to Environmental Management);
  11. AIB International Consolidated Standards for Food Safety.

www.indofood.com

Tak hanya sertifikat-sertifikat diatas, Indofood juga mendapatkan berbagai jenis penghargaan untuk perusahaan dan operation units dari Indofood. Indofood selaku private sector telah berkontribusi positif terhadap lingkungan dan dipercaya oleh pemerintah dan masyarakat, yang dibuktikan melalui berbagai macam penghargaan dan sertifikat dari lembaga pemerintah maupun swasta.

Sektor bisnis di era sekarang tidak dapat bergerak sekeinginannya, yakni demi pencapaian profit yang besar, lingkungan dan masyarakat mendapatkan dampak negatif dari kerakusannya terhadap sumber daya alam.

Untuk apa Indofood memperhatikan lingkungan sekitar dalam produksinya? Jika kita berpikir jangka pendek dan pesimis, mengeluarkan uang untuk lingkungan yang efeknya tidak dapat dilihat secara jelas oleh perusahaan adalah sesuatu yang sia-sia. Butuh metode tertentu untuk mengukur pencapaian-pencapaian yang bersifat intangible ini dan tentu akan mengeluarkan biaya yang lebih. Sudah dimaklumi bahwa dalam kacamata bisnis, salah satu cara untuk memperoleh keuntungan adalah dengan menekan biaya.

Hal yang mafhum dalam ranah bisnis,  salah satu cara meraup keuntungan adalah dengan menekan biaya

Namun, Indofood tetap berusaha dan membuktikan dirinya sebagai peruusahaan yang bertanggung jawab pada lingkungan, dan perlahan akan memberikan dampak positif terhadap Indofood secara langsung ataupun tidak langsung. Setidaknya ada empat poin yang dapat kita lihat sebagai keuntungan yang akan diterima Indofood dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Pertama, kerja sama antar stakeholder yang semakin kuat. Dalam produksinya, private sector tidak dapat berjalan sendiri. Banyak stakeholder lain yang saling terhubung dalam berbagai kepentingan. Perusahaan yang memperhatikan lingkungan akan memberikan reaksi positif dari pemerintah selaku penengah dan pengatur antara private sector dan masyarakat sekitar. Semakin peduli terhadap lingkungan, semakin meningkatkan kepercayaan pemerintah terhadap perusahaan tersebut dalam setiap produksinya. Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat dan pemerintah setempat terhadap perusahaan tersebut juga akan mengurangi konflik yang terjadi antara perusahaan dan masyarakat.


Kepercayaan dapat mengurangi gesekan diantara stakeholder

Kedua, reputasi perusahaan dimata konsumen maupun investor. Perusahaan yang peduli terhadap lingkungan memiiliki nilai positif. Bagi konsumen, perusahaan yang peduli terhadap lingkungan adalah perusahaan yng bertanggung jawab dan dapat dengan bijaksana dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya sekitar, dengan tidak mementingkan diri sendiri. Adapun bagi invetor, perusahaan yang peduli terhadap lingkungan memiliki resiko bisnis yang rendah karena telah dipercaya oleh pemerintah dan masyarakat. Investor tidak ragu ketika menanamkan sahamnya diperusahaan yang ramah lingkungan karena perusahaan tersebut didukung oleh stakeholder lainnya.


Reputasi adalah salah satu aspek terpenting bagi investor

Ketiga, dalam dunia persaingan, setiap perusahaan harus memiliki nilai lebih untuk menjadi keunggulan tersendiri. Jika keunggulan tidak didapatkan dari produk, maka keunggulan dapat dicapai dari bagaimana cara perusahaan tersebut melakukan produksi yang ramah lingkungan.

Setiap perusahaan harus memiliki nilai lebih

Indofood telah berusaha menjaga lingkungan dengan baik. Dengan asumsi dasar, semakin peduli terhadap lingkungan maka meningkat pula kepercayaan para pemangku kepentingan yang memberi dampak positif berupa keuntungan atau profit yang diperoleh Indofood dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Berikut grafik keuangan Indofood dari Annual Report Tahun 2016.

Gambar 1 Grafik Kinerja Keuangan Indofood

Dari grafik tersebut kita dapat melihat fluktuasi yang terjadi dari tahun 2012 ke tahun 2016. Apa yang menjadi pengaruh utama penurunan di tahun 2015 dan peningkatan di tahun 2016? Penulis mencoba mencari penyebab tersebut dari laporan tahunan 2015 dan 2016.

Penurunan pendapatan yang dialami Indofood pada tahun 2015 sejauh pengetahuan penulis terjadi karena fenomena El Nino yang mengganggu dan menggeser waktu tanam (Primadhyta; 2016). Pergeseran waktu hujan sebagai dampak dari El Nino menggeser waktu musim hujan yang otomatis juga akan menggeser waktu tanam. Waktu tanam yang bergeser akan mempengaruhi produktivitas dari setiap mata rantai unit operasi perusahaan. Unit bisnis yang paling terpengaruh oleh fenomena alam ini adalah unit agribisnis Indofood, yakni Indoagri.

Selanjutnya, peningkatan yang terjadi di tahun 2016 disebabkan oleh kondisi perekonomian Indonesia yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang positif. Sebagaimana yang disebutkan oleh Manuel V. Pangilinan dalam Annual Report Indofood Tahun 2016 bahwa pertumbuhan produk domestic bruto tahun 2016 mencapai 5.02% yang sedikit lebih baik dari tahun 2015, yakni sebesar 4.88%. Konsumsi rumah tangga didukung oleh tingkat kepercayaan konsumen. Hal ini bersamaan dengan rendahnya tingkat inflasi dan stabilnya nilai rupiah. Tak hanya kondisi perekonomian dalam negeri, kondisi ekonomi dan politik luar negeri juga mempengaruhi pendapatan Indofood. Selain itu, nilai saham Indofood juga cenderung stabil dari tahun ke tahun (Annual Report: 2016).

Lalu dimana hubungan antara perhatian lingkungan dan pengaruhnya terhadap ekonomi Indofood? Setidaknya ada dua analisis yang penulis bangun dari keterbatasan data dan informasi yang penulis himpun.


www.fotolia.com

Pertama, dengan memperhatikan lingkungan, stakeholder telah percaya kepada Indofood sehingga mereka tidak ragu dan tetap menjadi konsumen Indofood. Nilai saham Indofood pun cenderung stabil dari tahun ke tahun.

Kesimpulan yang penulis tarik sesuai dengan hasil penelitian Wayan Sanjaya yang meneliti tentang pengaruh kualitas produk dan reputasi merek terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen mie instan, secara khusus PT Indofood di Denpasar. Hasilnya adalah kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, reputasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dan kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Sanjaya; 2015). Reputasi merek adalah salah satu bagian terpenting dari Indofood yang selaras dengan apa yang telah dilakukan Indofood dalam menjaga lingkungan dan menghasilkan kepercayaan dari pemerintah maupun masyarakat.

Tidak hanya penelitian Sanjaya, penelitian Zera Harahap, Agus Supandi S, Jopie J. Rotinsulu yang meneliti tentang citra merek, ekuitas merek, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen pada produk Indomie di Kecamatan Malalayang 1 Barat Manado juga menunjukkan hal yang sama bahwa secara simultan citra merek, ekuitas merek, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen (Harahap: 2014).


www.reputationinstitute.com

Kedua, konflik antar stakeholder dapat ditekan karena program Indofood yang berusaha sustain dalam menjaga lingkungan. Dengan rendahnya konflik antara stakeholder, Indofood dapat lebih fokus dalam pencapaian profit tanpa adanya gesekan yang fatal dengan para stakeholder. Sejauh pengamatan penulis, Indofood tidak mengalami masalah dengan stakeholder lainnya, kecuali karena masalah deforestasi dan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan (Greenpeace; 2016). Masalah ini telah diangkat oleh Greenpeace, akan tetapi tidak menjadi masalah yang fatal yang mengganggu keberlangsungan Indofood dalam mencapai profit agar dapat bertahan dalam persaingan.

Isu kerusakan lingkungan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan akibat dari produksi Indofood, secara khusus Indoagri yang menjadi unit bisnis Indofood, menjadi perhatian besar dari Greenpeace. Untuk menekan isu tersebut, Indofood terus membuktikan diri dengan pencapaian-pencapaian prestasi yang diberikan oleh lembaga pemerintah hingga swasta. Ini menunjukkan keseriusan Indofood mengikuti alur main pemerintah atau bermain aman dalam ranah legalitas.

Apakah Indofood etis dalam aktivitas bisnisnya? Penulis mengambil sikap, jika dilihat dalam skala umum, Indofood telah cukup etis. Namun, dalam skala khusus, Indofood belum etis dalam produksinya. Kasus deforestasi dan kebakaran hutan di Sumatera disentuh oleh CSR dari Indofood. CSR Indofood lebih banyak dilakukan di wilayah Jawa.

__________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Indofood. 2016. Annual Report; Limitless Boundaries, Pursuing Possibilities. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Jakarta.

Indofood. 2015. Annual Report; Embracing Challenges Capturing Opportunities. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Jakarta.

Indofood.com

Greenpeace. 2016. Kejahatan Perdagangan; Biaya Kemanusiaan dan Lingkungan di Rantai Pasok IOI. Greenpeace International. Netherlands.

Harahap, Zera, Agus Supandi S, Jopie J. Rotinsulu. 2014. Citra Merek, Ekuitas Merek, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Indomie Dikecamatan Malalayang 1 Barat Manado. Diakses 30 Mei 2017. (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/4423).

Primadhyta, Safira. 2015. Dampak El Nino Sudah Diperhitungkan Pemerintah. Dilihat 30 Mei 2017, http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150807063024-92-70607/dampak-el-nino-sudah-diperhitungkan-pemerintah/.

Sanjaya, Wayan. 2015. Pengaruh Kualitas Produk dan Reputasi Merek terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Mie Instan (PT Indofood CBP Sukses Makmur di Denpasar). Universitas Udayana; Bali.

1 komentar: