Di suatu sesi kuliah, salah satu teman saya bertanya tentang masalah di dunia marketing industri otomotif, lalu meminta tanggapan konstruktif dari beliau. Dosen khidmat mendengarkan lalu terdiam, tertunduk beberapa detik kemudian berkata;
“Saya tidak berani menjawab, saya tidak punya data tentang itu. Saya tidak tahu.”
Ada tanggung jawab yang beliau pikul sebagai pendidik. Sekalipun beliau hafal berbagai hukum, teori, hingga asumsi dari penelitian-penelitian dan segudang pengalamannya, beliau tetap memilih tidak menjawab kasus tersebut karena beliau tidak punya data dan informasi.
Dosen yang saya maksud dalam tulisan ini bukanlah dosen biasa. Beliau adalah Prof. Dr. Ferdinand Dehoutman Saragih, MA. Beliau adalah Ketua Dewan Guru Besar di Universitas Indonesia. Selain itu, beliau juga menjadi Guru Besar Luar Biasa di Universitas Brunei Darussalaam dan National University of Singapore.
Karena beliau, sekelas kami menjadi semakin berhati-hati menjawab pertanyaan dari teman-teman. Ada satu kalimat yang sering beliau sampaikan ketika membawakan materi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dan strategi bisnis, terus terngiang-ngiang di kepala kami;
“Don’t explain anything if you don’t have the data !”
Bagaimana jika kita tidak tahu inti permasalahannya? Besarkanlah hati untuk mengakui ketidaktahuan. Inilah yang perlu dimiliki seorang pendidik. Ketidaktahuan selamanya bukanlah sebuah kebodohan. Ketidaktahuan dapat menjadi tanda profesionalitas yang tinggi. Tidak semua orang memahami itu.
Salam hormat saya untuk anda, Prof. Ferdinand D. Saragih. Anda bukan guru biasa! Semoga bisa bertemu kembali di semester depan.
Jakarta, 25 Juli 2017
~Alza
0 komentar:
Posting Komentar