"Tak perlu berlebihan. Yang pertengahan saja. Yang sederhana saja"

Minggu, 11 Juni 2017

H a k

Juni 11, 2017 Posted by Salam Fadillah Alzah , , No comments
Tindakanku mulai mengacak.
Lalu redundansi mencipta pola yang terpeta disudut matamu.


Aku sadar dan paham, tidak memintal kasih dan menahan jari menyulam harapan adalah pilihan yang paling adil.

Kau tahu bahwa aku suka. Di malam yang pudar itu, setelah kepalaku lelah kisruh dengan rentetan prasangka di kepala, selembar pesan dari hati telah khatam aku rapalkan bak mantra klise didepan matamu. Aku tidak tahu malu, bukan?

Bola matamu yang hangat entah memandang apa diujung sana, selepas itu pelan lidahmu memberi titah dan seikat kata yang patah bahwa mencintai adalah hak setiap jiwa. Petuahmu terlalu bias. Imajinasiku tidak sampai kesana.

Jika memang aku bukan pilihan dan kamu merayuku untuk menjauh, aku tidak mengapa karena mencintaimu adalah hakku, memilihmu adalah urusanku.

Jalani saja hari-harimu seperti biasa. Mohon maafkan aku yang jatuh cinta sebegini bodohnya.


Jakarta, 11 Juni 2017


~Alza Maligana

0 komentar:

Posting Komentar