Pertanyaan ini setali tiga uang dengan racikan tabib masyhur di negeri nan jauh disana, yang harus diteguk teratur dalam sehari, sekadar untuk memastikan bahwa manusia gila dan nihil wibawa ini benar-benar mencintaimu.
Aku linglung harus menjawab apa? Mungkin, sebagian dari deretan aksara ini bias menjelaskan. Sedikit saja. Biar kamu penasaran.
Aku mencintaimu nyaris tanpa alasan. Bagiku, belum ada tumpukan kalimat yang berdebat di dahi ini, yang berkalam lihai menjelaskan mengapa aku mencintaimu. Jika kamu tetap bertanya, mungkin ada beberapa asbab musababnya.
Tanjung Lesung |
Semusim kita tertawa bersama, menciptakan lelucon receh. Lalu kamu tertawa bukan karena lucunya candaanku, tapi karena anehnya selera humorku. Tiba-tiba wajahku penuh coret amarah dan dendam, berjalan beriringan dengan hujan tangis dari mataku yang tidak tahu malu membahasi bahumu di malam itu. Lalu kamu tenang memeluk, mengusap pelan, “Tidak apa-apa.” Aku terlalu cengeng, lemah, dan manja.
Lembut lisanmu mencegat. Dahiku mengkerut. Semoga ujian disertasi tak sesulit ini.
Aku menetapkan hati yang tetap berkembang layarnya dan menjungkal ke atas untuk tetap maju, bukan karena mau bermain-main, walaupun mungkin pembuktian baru seujung jari. Aku berhentinya di kamu saja. Cukup kamu saja.
Aku suka caramu berbicara, memberi isyarat, membantah, memeluk, dan menggenggam tanganku. Hangat.
Aku suka caramu berbicara, memberi isyarat, membantah, memeluk, dan menggenggam tanganku. Hangat.
Tanjung Lesung |
Lalu kamu kembali menahan, “Tapi aku banyak kurangnya?”. Aku sadar kamu bukanlah Dewi Athena yang jelita paras sampai tutur katanya, sebagaimana aku pun bukan Jibril yang tenang dan suci dalam semua tindakannya.
Kekurangan, keegoisan, ketidakpedulian, dan rangakaian kekurangan lain itu tetaplah membumi. Kamu dan aku butuh waktu untuk menyamakan warna, butuh waktu menyejajarkan frekuensi agar hati kita terikat bersama, agar pikiran kita berjalan dalam satu gaung dan gema yang sama.
Jika semuanya datar saja, apa menariknya kisah kita? Sudah mafhum, tali yang terkekang itu perlu guncangan, tarikan, dan sedikit hantaman untuk membuktikan kekuatan eratnya.
Jakarta, 23 September 2017
~Alza
Anuanuanuanu..... ..
BalasHapusMeleleh hati adek bang baca nyaaaaa
Ululuuluulu hahhahaha
HapusKau kah itu Kisana??
BalasHapusFoto pertama itu kakak-kakak aku wahai kisanak.
HapusAku di foto kedua. hahahha
Tes apakah nama maligana itu diambil dari daerah tempat asal ato nama keluarga, maaf saya ingin dekat dengan nama maligana
HapusHaloo.
HapusMaligana itu nama keluarga, diambil dari julukan atau alias nama kakek buyut saya.
Selain itu, Maligana juga salah satu nama daerah di Sulawesi Tenggara. Sepengetahuan saya, kakek buyut saya juga dari daerah sana. Wallahu a'lam