
Tindakanku mulai mengacak.Lalu redundansi mencipta pola yang terpeta disudut matamu.
Aku sadar dan paham, tidak memintal kasih dan menahan jari menyulam harapan adalah pilihan yang paling adil.
Kau tahu bahwa aku suka. Di malam yang pudar itu, setelah kepalaku lelah kisruh dengan rentetan prasangka...